Friday, October 24, 2014
Berasuransi Sebelum Kena Musibah
Pesan orang tua ketika saya masih fresh graduate:
"Cari kantor yang menyediakan asuransi buat karyawannya. Kalau sakit, nanti ditanggung asuransi kantor."
Pesan tersebut akhirnya menjadi pertimbangan saya ketika memilih pekerjaan: kantor yang memberikan Jamsostek dan asuransi kesehatan.
Tetapi, apa sesederhana itukah pemahaman asuransi? Setiap kita sakit, otomatis akan dibayar sepenuhnya oleh asuransi, yang telah menjadi rekanan kantor? Asyik dong, tidak perlu pusing mikirin biaya dokter dan obat-obatan.
Ternyata tidak.
Medio 2011, saat saya masih menjadi reporter koran berbasis ekonomi dan bisnis, saya dirotasi ke desk asuransi. Media saya ketika itu merupakan satu dari sedikit media massa yang memiliki halaman khusus berita asuransi.
Asuransi? Apaan itu? Bagaimana menulis berita industri asuransi dari sisi ekonomi dan bisnis? Dan perjalanan saya menekuni seluk-beluk industri asuransi dimulai..
Selama meliput industri asuransi, saya mendapatkan pemahaman tentang industri asuransi seutuhnya. Saya berkesempatan berkenalan dengan pelaku industri asuransi umum dan asuransi jiwa.
Jadi, selain mendapatkan informasi kinerja perusahaan asuransi seperti perolehan premi, jenis produk, ekspansi perusahaan, channel distribusi produk, dan kebijakan industri asuransi, saya juga mengetahui pentingnya berasuransi berkat meliput itu.
Asuransi itu penting karena memberikan kepastian dan proteksi di masa depan. Ibaratnya, sedia payung sebelum hujan. Miliki asuransi sebelum terkena musibah (amit-amit, getok meja).
Berdasarkan situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian, kerusakan, kematian, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi atas peristiwa yang tak terduga.
Masalahnya, kebanyakan orang di Indonesia masih mengutamakan kebutuhan primer dan sekunder, sandang, pangan, dan papan. Investasi dan asuransi menjadi keperluan tersier, belakangan, terpinggirkan. Syukur-syukur ada uang lebih, ditabung dulu di bank, bukan diinvestasikan pada instrumen pasar modal atau asuransi.
Padahal, jika orang mau mengubah cara pandang bahwa asuransi juga merupakan kebutuhan dasar, ketakutan atau kecemasan akan kelangsungan masa depan bisa diminimalisasi.
You pay now, get your security later.
Kebutuhan asuransi
Dasarnya, asuransi itu ada dua jenis, yakni asuransi umum dan asuransi jiwa. Asuransi umum, mudahnya, memberikan proteksi terhadap harta benda. Asuransi jiwa tentu memproteksi jiwa seseorang.
Apa semua asuransi perlu dimiliki? Belum tentu, tergantung kebutuhan dan profil seseorang. Misalnya, seperti pengalaman saya ketika menjadi reporter: lajang, sehat wal afiat, masih tinggal bersama orang tua, belum memiliki properti dan kendaraan pribadi.
Saat itu, saya hanya memiliki satu asuransi kesehatan dari kantor. Tetapi, saya pun sempat memiliki asuransi kecelakaan diri karena mobilitas menggunakan kendaraan umum cukup tinggi.
Adanya asuransi kesehatan yang difasilitasi kantor cukup meringankan beban ketika jatuh sakit. Ini sangat penting, a must consideration saat mau bekerja di suatu perusahaan. Selain itu, perusahaan yang menyediakan asuransi kesehatan dinilai berkomitmen menghargai karyawannya sebagai aset perusahaan sehingga kesehatan dan produktivitasnya dijaga.
Ketika saya menikah dan berkeluarga, kebutuhan asuransi bertambah. Suami sangat penting memiliki asuransi jiwa karena dialah sang pencari nafkah, yang jika tiada, ada beberapa kepala yang ditanggung biaya hidupnya.
Kalau memiliki properti dan kendaraan pribadi juga tidak luput dari proteksi. Misalnya jika rumah yang dimiliki terkena banjir atau kebakaran, ada asuransi yang siap menanggung kerugian. Terlibat tabrakan yang bikin mobil atau motor penyok, perbaikannya bisa dibantu oleh asuransi.
Terlihat serba mudah jika sudah ditanggung asuransi kan?
Eitss, jangan lupa kalau kita tetap mengeluarkan rupiah untuk mendapatkan proteksi tersebut. Ada premi rutin yang harus dibayarkan untuk memeroleh pertanggungan perusahaan asuransi.
Perusahaan asuransi apa yang terpercaya memberikan proteksi dan kemudahan klaim polis asuransi? Ada banyak kok. Tetapi hanya sedikit yang inovatif dalam memudahkan pemegang polis mengakses produk asuransi dan melakukan klaim.
Allianz Group adalah salah satunya. Saya pernah meliput perusahaan asuransi asal Jerman ini. Di Indonesia, mereka berekspansi melalui dua perusahaan asuransi, yakni PT Asuransi Allianz Life Indonesia (asuransi jiwa) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (asuransi umum). Tidak lupa, Allianz Group juga memiliki lini bisnis asuransi syariah.
Nah, uniknya Allianz Group baik asuransi jiwa maupun asuransi umum, saling sinergi dalam memasarkan produknya. Cukup klik di web Allianz Indonesia, kita bisa mendapatkan informasi asuransi umum, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kumpulan, dan asuransi syariah.
Produk asuransi yang ditawarkan oleh Allianz Indonesia cukup variatif dan komplit. Jika melihat profil saya yang sudah menikah, memiliki rumah dan kendaraan pribadi, kebutuhan asuransi saya bisa terpenuhi melalui produk asuransi kesehatan Allianz SmartMed Premier yang juga menanggung persalinan sedangkan untuk suami, ada asuransi jiwa Taproku. Adapun, harta benda kami bisa dilindungi oleh Allianz Rumahku Plus.
Malas berasuransi karena proses klaim yang ribet? Di era serba mobile dan digital begini, Allianz Indonesia punya aplikasi klaim di smartphone! Aplikasi Allianz eAZY Claim bisa di-install dari Android dan iOs. Tetapi, ini berlaku untuk produk asuransi kesehatan. Cara klaim lainnya bisa melalui kantor-kantor Allianz Indonesia atau kontak by phone.
Jadi, masih cukup puas punya asuransi kesehatan saja? Coba pikir baik-baik, orang tersayang dan harta benda juga perlu dilindungi. Masih ngerasa sulit menyisihkan dana untuk asuransi? Bencana ngga ada yang tahu loh kapan menimpa. Lebih baik segera siapkan proteksi untuk meminimalisasi kerugian.
Mari berasuransi!
Sumber ilustrasi:
Pict 1: http://www.gettyimages.com/detail/photo/hand-holding-paper-craft-umbrella-under-rain-cloud-royalty-free-image/180478511
Pict 2: http://www.catalli.com/coverages/other-lines/personal-umbrella-insurance/
Postingan blog sebagai partisipasi lomba Allianz Writing Competition 2014 bertema "Asuransi pada Setiap Aspek Kehidupan".
Labels:
Competition,
Financial
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Halo, terima kasih sudah mampir dan membaca. Silakan tinggalkan komentar pada kolom comment di bawah. Mohon maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus.