Monday, August 22, 2016
#HKTrip: How to live like Hongkongers
Saya merangkum temuan selama traveling ke Hong Kong pada pertengahan Juli lalu. Saya akui, saya suka sekali Hong Kong karena ritmenya yang cepat, teratur, public transport friendly.
1. Hongkongers walk that fast, always in a rush
Suatu hari di Jumat pagi, stasiun MTR Central yang merupakan titik pertemuan beberapa jalur MTR penuh orang! Maklum, hari kerja dan jamnya orang berangkat kerja. Herannya, hampir semua berjalan seirama dan terpola. Sama-sama jalan cepat-cepat dan tidak saling salip. Saya sih emang suka jalannya agak cepat, nggak kalah kok dari Hongkongers, hehehe.
2. Mostly Hongkongers wear comfy sneakers
Oleh karena jalannya cepat dan serba buru-buru, kebanyakan orang yang saya temui di dalam MTR, jalanan, di manapun umumnya menggunakan alas kaki yang nyaman, yakni sneakers. Pengguna sneakers tidak mengenal usia bahkan oma-opa juga memakai sneakers. Jarang saya menjumpai perempuan yang mengenakan sandal, flat shoes atau high heels di jalanan.
3. They have good reading habit
Saya mencermati para Hongkongers ini hobi membaca di mana pun itu. Paling sering saya melihat mereka membaca saat di dalam MTR, baik duduk maupun berdiri. Yang dibaca bisa buku, majalah, atau koran.
4. Berdiri di sisi kanan eskalator (jika tidak buru-buru)
Maklum moda transportasi yang saya gunakan di Hong Kong adalah MTR sehingga saya mendapatkan banyak pengalaman baru dari sana.
Saat naik eskalator, berdiri di sisi kanan jika sedang tidak buru-buru. Itu pun satu orang di sisi kanan. Sisi kiri eskalator menjadi ruang untuk yang sedang buru-buru. Berbeda jika sedang di mall, ngga ada aturan tak tertulis untuk berdiri di area manapun di eskalator.
5. Nggak ada saos sambal, sendok & garpu
Berkat rajin baca buku travel guide dan blog orang, saya prepare bawa saos sambal sachet karena katanya resto fast food di sana jarang menyediakan sambal. Benar saja, saya makan di McDonald's The Peak Galleria cuma dikasih saos tomat. Sarapan pagi di hotel, English breakfast dengan omelete, baked beans, dan chicken sausage, adanya malah tabasco sauce. Selalu ingat ya kalau melancong ke Hong Kong, bawa saos sambal sachet.
Saat saya makan di food court Citygate Outlets, Tung Cung, saya nggak menemukan sendok dan garpu sebagai alat makan. Sebagai gantinya cuma ada sendok sup (untuk makan miso soup) dan sumpit. Jadilah makan nasi yang dibalut omelete pake sumpit.
6. They speak English not that much
Well, saya sempat terkendala berbahasa Inggris dengan kasir 7-11 di North Point MTR Station. Akibatnya, antrian kasir panjang karena saya nggak nangkep kasir itu ngomong apa. Seorang pengunjung sampai berteriak dari antrian menyebut jumlah yang harus saya bayar. Tetapi, guide cewek dari Klook bernama Renee bisa berbahasa Inggris dengan fasih dan intonasi jelas.
7. A settled cashless society
Hail the Octopus Card! Kartu semacam e-money ini memudahkan segala transaksi, baik transportasi maupun jajan. Saya menggunakan Octopus Card untuk naik MTR, ferry, jajan di 7-11, dan toko kue. Top up juga mudah, bisa reload di 7-11 atau mesin yang ada sebelum masuk MTR station.
Saya membeli Octopus Card seri turis di Klook seharga Rp166 ribu dan berisi kredit HKD50. Saya tinggal membawa print out bukti pembelian dan menukarnya di counter A13, lokasinya tepat berada di depan exit A arrival gate Hong Kong International Airport.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kalo opa oma nya pake sneakers keren" donk ya
ReplyDeleteTentu dong, oma-opa ini terlihat keren memakai sneakers XD
Deletemba, mau nanya, kalau di hongkong tuh stir mobilnya di kanan apa kiri ya? karena di kita yang stir mobilnya di kanan, biasanya menyediakan jalur orang yang mendahului itu di kanan. jadi buat yang jalan agak lambat, melipir ke kiri (norma yang berlaku untuk mobil, motor, atau orang jalan). makasih jawabannya ya mba..
ReplyDeleteHalo, mba Rina. Terima kasih sudah mampir di blog saya. Mohon maaf saya ngga punya jawaban atas pertanyaan, mba. Selama di HK, saya naik MTR terus, ngga pernah naik mobil. Jadi, ngga tahu gimana aturan menyetir di sana.
Deletethanks sarannya
ReplyDelete