One Eighty Coffee Bandung

Hail the Instagram for giving us lots of travel & leisure references! Saya menemukan spot nongkrong kekinian di Bandung ini melalui Instagram dan food blogger Anak Jajan. 

Setelah sarapan di hotel, brunch seporsi kupat tahu di Jalan Dago, saya berjalan kaki menuju Jalan Ganeca. Berbekal postingan Anak Jajan dan Google Maps, saya tiba di One Eighty Coffee & Music yang berlokasi di Jl. Ganeca No. 3, Bandung.

Seingat saya yang sempat kuliah di Jatinangor selama 2005-2010, lokasi One Eighty Coffee merupakan lokasi Warung Pasta. Ternyata, Warung Pasta pindah ke seberang One Eighty Coffee, masih di Jalan Ganeca.

Sekitar pukul 10 pagi, saya tiba di sana dalam kondisi kenyang. Hanya ingin ngopi cantik sambil nunggu makan siang. Ternyata, coffee shop penuh dong jam segitu sama orang yang pengen brunch. Waiting list aja dong untuk area indoor non smoking. Kalau mau di-pool, monggo ngga perlu antri.

Semakin menunggu, semakin banyak pengunjung berdatangan dalam grup. Untungnya, area di pintu masuk One Eighty cukup proper untuk menunggu giliran masuk.

Setelah 20 menit menunggu, saya dan suami dipersilakan masuk. Ternyata, ada beberapa kursi yang kosong bahkan lantai duanya kosong melompong. Heran, kenapa pengunjung dibiarkan menunggu lebih dari 15 menit untuk duduk?

Kami sempat duduk di high chair dengan view outdoor yakni kolam. Namun, segera berpindah ke meja dengan kursi yang lebih nyaman. One Eighty Coffee ini memang unik dengan area kolamnya. Jadi, kursi dan meja ditempatkan di kolam yang berkedalaman sekitar semata kaki orang dewasa. 

Yang jelas, kalau minat nongkrong di area pool, lebih nyaman memakai sandal. Kalau pakai sneakers lengkap dengan kaus kaki, agak repot ya buka-pasangnya. Pastinya One Eighty menawarkan sensasi nongkrong yang beda: di kolam tetapi hanya kaki yang basah.

Bagi saya, opini saya nih ya, saya nggak terlalu tertarik nongkrong di area kolam. Soalnya banyak anak kecil yang malah ciprat-cipratan air (dia kira kolam punya bapaknya?) dan wara-wiri di kolam. Nggak nyaman lah pokoknya kalau kebanyakan bocah di area kolam.

Untuk F&B-nya, menunya didominasi masakan western bahkan menyediakan all day breakfast. Karena tidak terlalu lapar, saya memesan omelette polos (Rp28 ribu) dan superb french fries (Rp25 ribu), iced cappuccino (Rp24 ribu), dan hot white chocolatte (Rp28 ribu). Harganya cukup terjangkau kan? Bahkan salad saja ada yang harganya Rp26 ribu. Nggak heran, One Eighty Coffee banyak peminatnya.

Rasanya enak lho! French fries-nya dilumuri truffle oil dan herbs, rasanya garing dan gurih. Omelette pesanan suami tiba dengan potongan beef bacon, french fries, dan mix salad. Saladnya enak dan segar. Semacam ada perasan lemon pada dressing-nya. 

Karena lagi crowded, long weekend pula di Bandung, pesanan minuman kami justru datang belakangan. Menurut suami, cappuccino-nya enak, takaran manis dan pahit-nya pas. Untuk cappuccino, gula cairnya dipisah sehingga bisa ditakar sesuai selera. 

White Chocolatte saya berupa secangkir minuman seperti susu dan ada topping marshmallow. Rasanya manis, tidak bikin eneg, dan seperti minum white chocolate cair. Tidak terlalu kental namun tidak juga encer, cukup creamy dengan sedikit foam.

Jelang pukul 12 siang, terik matahari mulai menembus kaca dan menyilaukan. Kami pun beranjak pergi ke Bandung Indah Plaza setelah membayar tagihan yang tidak sampai Rp150 ribu. Pengalaman brunch yang menarik dan saya ingin datang kembali, meskipun harus waiting list ya.

One Eighty Coffee & Music
Jalan Ganeca No. 3
Bandung, Jawa Barat
Telp: 0822-1800-0155
Instagram: @oneeightycoffee

Opening hours:
Weekday & Sunday: 08.00-23.00
Friday-Saturday: 07.00-24.00