Ketika libur lebaran lalu, Kuta menjadi terlalu penuh sesak. Sungguh berbeda dibandingkan dengan Seminyak yang orang-orangnya lebih santai dan masih enak untuk berjalan kaki di trotoar. Namun, saya tetap terhibur dengan menginap di Cara Cara Inn, hostel Instagrammable hits di Kuta, Bali yang baru resmi beroperasi pada tahun lalu.
Awalnya ngga sengaja menemukan hostetel (hostel-hotel) ini di aplikasi Traveloka. Kok lucu ya hostelnya? Blog berisi ulasan Cara Cara Inn memang belum banyak, umumnya ulasan terdapat di situs reservasi. Overall, ulasannya positif, seperti harga yang terjangkau, fasilitas nggak mengecewakan, letak yang strategis, dan breakfast yang mengenyangkan.
Ada banyak pilihan kamar di Cara Cara Inn dan mengakomodasi hampir semua tipe traveler: solo, bareng teman-teman, atau bersama keluarga. The Cabin (bunk bed untuk enam orang), The Sleeper (bunk bed untuk empat orang), The Teepe (single deck room), The Camper (twin deck room bunk bed untuk dua orang), The Camper+ (superior twin deck room yang lebih luas), The Lodge (kamar untuk 2-3 orang), The Blockbuster (superior double+1 room, untuk 3-4 orang), dan The Caracara (suite double room setara hotel).
Fasilitasnya ada kolam renang, Cara Cara Cafe, Cara Cara Bar, BBQ, sundown deck, The Den, pantry, laundromat, dan penitipan bagasi. Kolam renang itu Instagrammable banget, banyak sunbed atau matras untuk leyeh-leyeh. Kursi-kursi lucu juga tersedia di area hingga lantai tiga Cara Cara Inn, bebas deh mau nongkrong sesuka hati tanpa ada yang rese.
Saya senang sekali bisa selonjoran sambil baca novel, mendengarkan musik, atau WiFi-an karena internet-nya di area pool kenceng banget. Saat itu, angin di Kuta lagi kencang-kencangnya. Saya aja pakai pashmina karena lagi nggak enak badan.
(Baca: MaxOne Hotels @ Seminyak)
Lokasi Cara Cara Inn ini merupakan bekas Tune Hotel, yang dihancurkan total dan dibangun konstruksi bangunan baru. Circle K, Alfamart, Kuta Square, Pantai Kuta, Beachwalk, Hard Rock Hotel, Jamie's Italian bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit. Cukup butuh tenaga menyusuri trotoar Kuta ketika musim liburan tiba. Banyak turis, pedagang, dan orang-orang menawarkan aneka jasa di pinggir jalan.
Saya menginap di kamar The Teepe untuk solo traveler. Harga per malam sekitar Rp300 ribuan, sudah termasuk WiFi dan sarapan. Sarapan terdiri dari tiga pilihan: makanan grab & go, western, dan asian style. Setahu saya, tamu kamar bunk bed 4/6 hanya mendapatkan menu grab & go, tidak bisa memilih menu lain.
Kamar The Teepe ini adalah impian untuk para solo traveler! Kamarnya tidak terlalu luas tetapi compact dan efisien, serta ada kamar mandi (toilet duduk, shower, wastafel). Fasilitas kamar ada flat TV, meja, mini fridge, hair dryer, mini deposit, water heater lengkap dengan mug, teh, kopi, gula, bean bag, sandal jepit gemes, dan toiletries. Colokan listrik juga tersedia, lebih dari tiga colokan listrik lho!
(Baca: Yello Hotel Harmoni)
Kasur terletak di atas, ada tangga untuk naik buat tidur. Selain itu, area kasur dilengkapi dengan tirai, lampu baca, dan meja lipat. Sumpah, kasur dan bantalnya empuk, tidur nyenyak banget. Jadi, konsep kasurnya seperti bunk bed namun area bawah dimanfaatkan untuk bean bag, mini bar, meja, dan penyimpanan lainnya.
Akses masuknya juga extra! Sudah nggak zaman lagi pakai kartu, Cara Cara Inn pakai wrist band sebagai akses masuk kamar. Tinggal pindai di monitor atas gagang pintu, masuk deh! Makanya kalau keluar kamar, wrist band jangan lupa dipakai.
Untuk sarapan, saya menerima kupon bernomor untuk ditukarkan di Cara Cara Cafe. Menu sarapan berubah setiap hari, tamu dapat meminta kupon sarapan mulai sore hari hingga esok paginya.
Saya menyerahkan kupon, dirobek jadi dua, mengambil minuman teh, kopi, jus, atau susu, duduk di salah satu kursi kosong, dan menunggu sarapan saya disajikan. Sistemnya sih, nomor pesanan akan ditampilkan pada layar atau pelayanan akan meneriakkan nomor yang tampil.
(Baca: The Santosa Villas & Resort, Senggigi Lombok)
Dua hari berturut-turut, sarapan yang saya pilih tidak mengecewakan. Saya justru mengapresiasi presentasinya yang tidak kalah dengan menu sarapan yang disajikan kafe atau restoran. Nggak kelihatan ini menu sarapan hostel/hotel Rp300 ribuan per malam lho! Cara Cara Inn's breakfast game is over the top!
Jangan lupa, sehabis makan, baki, piring, gelas, dan peralatan makan dikumpulkan di area pantry. Tidak ditinggalkan begitu saja di meja, lah siapa yang mau beresin? Cara Cara Inn memang menerapkan konsep self service, bagus sekali untuk menerapkan kedisiplinan dan kemandirian pada turis lokal, hehehe.
Saya merekomendasikan Cara Cara Inn untuk siapapun yang berlibur ke Bali dan mengeksplor area Kuta dan sekitarnya. Jika kamu ingin mencari penginapan yang harganya di bawah Rp500 ribu per malam, lokasi strategis di Kuta, sarapan enak, banyak spot foto, lebih sering plesiran di luar hotel, go for Cara Cara Inn. Kalau mencari penginapan yang tenang buat leyeh-leyeh seharian, well, it's not for you.
Jl. Khayangan Suci, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: (0361) 4754888
IG @caracarainn
Servisnya sepertinya bagus dan menarik, tetapi saya nggak melihat tanda-tanda kamar yang kau sewa itu punya jendela yang menghadap pemandangan bagus. Saya duga kamar ini memang hanya untuk turis yang datang untuk bed and breakfast doang.
ReplyDeleteKenapa nggak enak badan waktu tiba di sana? Kenapa datangnya sendirian?
Wow keren ya tempatnya. Lucu dan instagramable. Baru tau ada hostel model irit begini. Irit space dan irit di dompet. Kirain dinkawasan kuta penginapan pada mahal semua yang nyaman, bersih dan rapi. Kunci masuk kamarnya pun sophisticated!
ReplyDeleteKursinya lucu, warna-warni. Daerah Kuta kalo musim liburan rame banget ya, mending jalan kaki kalo mau ke seputaran Kuta nya.
ReplyDeletefoto2nya menarik banget mbak
ReplyDeletemantap ini kayaknya penginapannya
wah nyaman dan bikin betah ya
ReplyDeletewah rekomen bgt ya bisa buat keluarga juga dgn budget murah.btw wrist band nya kalo ilang gmn, kena denda? apa kmr msh bs ke buka?
ReplyDelete