Budget Solo Traveling ke Korea

Annyeonghaseo! Setelah hampir satu dekade lalu mengenal kultur Korea, akhirnya saya bisa menginjakkan kaki ke negara asal variety show Running Man. Saya berlibur selama lima hari di Korea Selatan setelah setahun bekerja di kantor baru.

Sesungguhnya, saya telah melewati masa-masa begadang nonton Running Man dan drama Korea, serta mendengarkan musik K-Pop. Tetapi, saya tetap menyimpan rasa penasaran ingin berkunjung ke Negeri Ginseng ini. Setelah membandingkan harga tiket pesawat ke Seoul dengan Osaka, Jepang, saya pun memutuskan berlibur ke Korea.

Semakin excited karena saya akan bepergian seorang diri ke Korea. Teman-teman saya cukup surprise begitu mengetahui saya akan melakoni solo traveling, terutama ke negara yang berjarak tujuh jam perjalanan pesawat dan saya belum pernah ke sana sama sekali. 

(Baca: Budget Traveling ke Jepang)

Insya Allah, saya bisa survive selama persiapannya matang. Apalagi banyak traveler yang membagikan pengalaman jalan-jalan ke Korea melalui blog, informasi tuh mudah sekali diperoleh melalui internet. Rasanya puas dan bangga bisa melakukan traveling tanpa mengikuti tour.

Oleh karena saya bukan lagi penggemar fanatik musik K-Pop dan pecinta skincare Korea, biaya solo traveling ke Korea terasa tidak sebesar ke Jepang pada tahun lalu. Soalnya, saya murni ingin jalan-jalan, menikmati suasana, dan tidak menyiapkan daftar belanja khusus.

Tiket Pesawat Rp4,3 juta (Garuda Indonesia)
Saya membeli tiket promo Garuda Indonesia sebesar Rp4,3 juta pada Februari 2018. Bahkan teman satu pesawat ketika berangkat dari Indonesia mendapatkan tiket lebih murah lagi, yakni Rp3,9 juta. Rutenya merupakan penerbangan langsung selama tujuh jam dari Terminal 3 Soekarno-Hatta ke Terminal 1 Incheon International Airport.

Penginapan Rp1,7 juta (5D4N)
Saya baru booking penginapan pada Mei 2018 karena cukup bingung menentukan pilihan. Kriterianya tentu dekat dengan stasiun, single room dengan kamar mandi dalam, dan tidak jauh dari pusat kota. Saya menginap di Star Hostel Insadong, penginapan bintang dua yang terletak di Jongno, Seoul. Stasiun terdekat adalah Jongno 3(sam)-ga Station yang melayani tiga jalur subway, jalan kaki nggak sampai 10 menit. 

Pengelola Star Hostel Insadong, Kevin, meng-upgrade kamar saya sehingga saya mendapatkan kamar dengan double bed. Biaya penginapan sebesar Rp1,7 juta selama empat malam, sudah termasuk sarapan (B&B style) dan free wifi. Saya merekomendasikan untuk menginap di sini karena hostelnya nyaman (kamarnya level Amaris Hotel tetapi lebih kecil), strategis, harganya terjangkau, banyak tempat makan dan 7-Eleven, dan Kevin yang sangat helpful.

Asuransi Perjalanan Rp117 ribu
Hari gini pergi traveling ke luar negeri tanpa asuransi perjalanan? Sejak traveling ke Hong Kong pada 2016, saya selalu membeli asuransi perjalanan sebagai proteksi kejadian tak terduga. Kali ini, saya mencoba membeli asuransi perjalanan melalui agen asuransi online Futuready karena harganya paling terjangkau, perbandingan harga produknya nggak ribet dan komprehensif.

Saya membeli produk asuransi perjalan MSIG Travel Leisure B senilai Rp117 ribu karena proteksinya lengkap dan nilai pertanggungannya cukup besar. Meskipun pada akhir perjalanan saya tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, saya tidak merasa rugi telah menyisihkan dana untuk asuransi perjalanan.

Visa Korea Selatan Rp685 ribu
Urusan visa Korea Selatan cukup menguras energi. Pasalnya, saya sampai bolak-balik ke Dwidaya Tour Lotte Shopping Avenue hingga tiga kali karena masalah dokumen. Pertama, nama pada surat keterangan kerja harus sama dengan paspor dan saldo rekening saya tidak update. 

Kedua kali ke sana, ternyata petugas tidak teliti karena nama saya pada surat rekomendasi bank tidak sama dengan paspor. Ketiga kalinya, dokumen persyaratan visa Korea saya akhirnya lengkap dan diterima oleh pihak Dwidaya Tour.

(Baca: Cara Bikin Visa di Agen Perjalanan)

Jika dibandingkan dengan pembuatan visa Jepang, persyaratan visa Korea Selatan lebih rumit karena harus menyertakan surat rekomendasi dari bank dan bukti SPT. Saya menghabiskan biaya pembuatan visa Korea Selatan sebesar Rp685.000 melalui Dwidaya Tour dan selesai kurang dari 10 hari kerja.

Voucher Klook Rp784.471
Klook adalah situs andalan saya dalam mencari voucher ketika traveling ke luar negeri. Kebutuhan transportasi, atraksi wisata, tour, tiket masuk museum atau taman hiburan bisa ditemukan dengan mudah. Untuk traveling ke Korea, saya berbelanja di Klook sebesar Rp784.471 (dalam kurs SGD). Biaya tersebut saya belikan voucher tiket kereta ekspres bandara dan tiket masuk beberapa tujuan wisata di Seoul.

• AREX Incheon Airport Express Train One Way Ticket in Seoul Rp85.375 x 2 pax
• Lotte World 1 Day Pass Rp424.794
• N Seoul Tower Ticket Observatory Only Rp74.429
• Coex Aquarium Admission Ticket Rp289.391

(Baca: Review Klook)

Rental Wifi Rp270.000

Kali ini saya mencoba layanan Javamifi untuk rental pocket wifi selama liburan di Seoul. Harganya terbilang lebih murah dibandingkan dengan rental wifi lainnya, yakni Rp60 ribu per hari (4G unlimited) untuk tujuan Korea Selatan. Biaya deposit sebesar Rp500 ribu. Kebetulan saya memasukkan kode diskon sehingga hanya perlu membayar Rp720 ribu (termasuk deposit juga diskon 10%) untuk rental wifi Korea selama lima hari. 

Selama di Seoul, performa wifi Javamifi sangat memuaskan. Koneksi cepat dan mudah, baterai tahan seharian. Bahkan saya hanya perlu mengisi daya baterai dua kali selama lima hari di Seoul. Jika sedang berada di hostel, saya pastinya memanfaatkan wifi hostel.

Pakaian Musim Gugur Rp527 ribu
Pertama kalinya saya akan traveling saat musim gugur. Khawatir cuaca terlalu dingin untuk perempuan tropis seperti saya, saya pun membeli tiga atasan sebagai persiapan traveling ke Korea. Saya membeli Uniqlo Heattech reguler seharga Rp199 ribu, pullover di H&M sebesar Rp149 ribu, dan knit sweater Rp179 ribu. Ternyata, cuaca di Seoul itu terbilang terik namun berangin, suhunya rata-rata 14-16 derajat Celcius.

Uang Saku KRW400.000 (KRW1 = Rp13,58)
Setelah mengetahui rate kurs di Valuta Artha Mas jauh di bawah money changer andalan Dua Sisi, saya kembali menukarkan rupiah ke won di money changer hits di ITC Kuningan ini. Estimasi Rp1 juta per hari di Seoul. Percaya ngga, hari terakhir di Seoul, saya masih memiliki uang tunai KRW30 ribu dan saldo T-Money KRW5 ribu.

(Baca: Tokyo Beauty Haul)

Uang saku selama di Seoul umumnya habis untuk biaya transportasi dan makan. Biaya makan terbesar adalah burger Shake Shack, sekitar KRW21 ribu alias hampir Rp300 ribu. Belanja oleh-oleh sekitar KRW100 ribu, topup T-Money hampir KRW50 ribu karena saya mengandalkan subway sebagai moda transportasi. 

Beli onigiri paket isi dua KRW1.700, kimbap isi delapan KRW2.000, susu pisang KRW1.300, street food KRW2.000-KRW4.000. Belum lagi biaya tiket masuk ke beberapa lokasi wisata, seperti Deoksugung Palace, Gyeongbokgung Palace, Nami Island, dan Petite France.

Rincian biaya di atas bisa ditekan jika naik maskapai Low Cost Carrier, menginap di dormitory room atau memilih tujuan wisata yang gratis. Pastinya sih, saya puas bisa solo traveling ke Korea Selatan aman dan nyaman dengan budget demikian. Saatnya kembali bekerja, menabung, investasi, dan traveling lagi!