Jajanan di Korea

Selain makeup dan skincare, Korea Selatan juga dikenal dengan aneka jajanan kaki lima yang sangat menggugah selera. Tentu saya tidak melewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas Negeri Ginseng ini.

Nggak hanya kuliner khas, saya juga menyempatkan diri mencoba kuliner yang tidak memiliki cabang di Indonesia, seperti restoran dengan specialty burger Shake Shack dan restoran taco dari Amerika Taco Bell.

Berikut beberapa restoran dan makanan yang sempat saya santap ketika traveling ke Korea pada akhir September lalu.

(Baca: Seoul Itinerary)

Street food di Myeongdong

Mau mencari street food sekaligus belanja makeup? Datanglah ke Myeongdong karena lokasi populer ini menawarkan keduanya. Saya datang ke Myeongdong pada hari pertama saya tiba di Seoul. Saya sampai dua kali ke sini saking pengen mencoba street food yang berbeda.

Kita bisa mencicipi aneka jajanan street food Korea yang sebetulnya juga dapat ditemukan di Jakarta, seperti tteokbokki dan eomuk tang. Tetapi, tentu sensasinya berbeda jika membeli langsung di negara asalnya.

Rata-rata harga jajanan street food berkisar KRW2.000-5.000 bahkan ada yang lebih mahal, yakni Korean grilled cheese lobster seharga KRW15.000. Street food seperti tteokbokki, eomuk tang (fish cake/odeng), gyeran bbang (egg bread), hotteok (sweet Korean pancake), atau goguma mattang (Korean candied swet potatoes) harganya KRW2.000-KRW3.000 sedangkan grilled cheese yang ditusuk seperti sate KRW4.000 dan popcorn chicken dengan saus gochujang KRW5.000 per cup.

Jajanan convenience store

Bisa dibilang 7-Eleven adalah tempat favorit saya di Korea karena selalu mampir ke sini setiap hari, terutama yang dekat hotel di Insadong. Mau mencari snack atau cemilan khas Korea? Datanglah ke convenience stores, seperti 7-Eleven, GS25 atau CU.

Saya suka membeli samgak kimbap (onigiri) aneka rasa. Berbeda dibandingkan onigiri di 7-Eleven Jepang, samgak kimbap di sini mencantumkan keterangan berbahasa Inggris. Nggak perlu tebak-tebak buah manggis saat memilih samgak kimbap. 

(Baca: Short Trip to Singapore)

Harga per bungkus samgak kimbap KRW1.000 tetapi ada yang dijual per dua bungkus seharga KRW1.700. Ini yang sering saya beli untuk sarapan maupun bekal di jalan. Kimbap juga dijual per bungkus isi delapan potong seharga KRW2.000 dan berisi dua jenis rasa. Makanan ini bisa dihangatkan menggunakan microwave yang tersedia di convenience store.

Susu pisang Binggrae yang hits itu dijual KRW1.300 per botol. Ada beberapa rasa, nggak hanya pisang, seperti coffee, strawberry, taro, dan light. Beragam kopi instant atau teh yang dikemas dengan cup juga bisa dibeli dari harga KRW1.200, air panasnya gratis tinggal seduh.

Makanan di convenience store ini cukup menghemat biaya selama traveling di Korea. Beli paket samgak kimbap isi dua dan sebotol susu pisang mampu bikin kenyang, cukup KRW3.000 saja.

Food court Lotte Mart

Serupa dengan Lotte Mart di Jakarta, Lotte Mart di Lotte World Mall juga memiliki restoran yang menyajikan aneka masakan made by order dengan konsep open kitchen. Pelayannya sepantaran ahjussi dan ahjumma namun cekatan dalam melayani pembeli.

Saya memesan seporsi bibimbap seharga KRW6.000. Bibimbap datang dengan porsi mengenyangkan, saus gochujang, dan telur mata sapi matang. Saya nggak membeli air minum karena tersedia gratis. Ada dispenser berisi air minum dan gelasnya berupa kertas anti bocor yang dilipat seperti kerucut. Jadi, minumnya sedikit-sedikit. 

BHC Chicken Colpop, Lotte World

Saat baru masuk Lotte World, saya melihat antrian panjang di salah satu konter makanan. Terpampang logo BHC Chicken, salah satu franchise resto yang mengandalkan menu fried chicken di Korea. Apakah ini antrian orang-orang membeli Chimaek (chicken and beer)?

Saya pun ikut mengantri di depan konter BHC. Ternyata, mereka menjual popcorn chicken dan minuman soda yang dinamakan Colpop. Tampilannya sangat menarik: cup soda dengan bagian atasnya ada cup plastik berisi popcorn chicken dengan siraman saus gochujang. Harganya tidak sampai KRW5.000.

Yoogane

Restoran ini sudah ekspansi ke Indonesia, bisa ditemukan di Lotte Shopping Avenue dan Lotte Bintaro. Dari ulasan food blogger yang sudah mencicipi makan di Yoogane aslinya, mereka menyarankan restoran ini patut disambangi karena konsepnya jauh lebih baik dibandingkan dengan di Indonesia.

Saya mampir ke Yoogane cabang Hongdae dan memesan hidangan unggulan, yakni Dak Galbi (marinated chicken) dan tambahan fried rice. Harga per porsi Dak Galbi sekitar KRW11.000 dan tambahan nasi KRW1.500.

(Baca: Titik Temu Coffee)

Nah, yang membedakan dengan Yoogane di Indonesia adalah pelayan memasak langsung dak galbi di meja pelanggan yang memang tersedia flat pan dan kompor.

Dak galbi terdiri dari potongan ayam, daun bawang, ubi, wortel, tteokbokki, dan saus gochujang. Setelah dak galbi matang dan dipinggirkan, giliran nasi goreng yang dimasak dengan bumbu sisa dak galbi dan tambahan nori. Jujur, nasi gorengnya yang enak banget ketimbang ayamnya.

Shake Shack

Burger chain ini memang masuk ke dalam itinerary selama di Seoul. Kenapa mesti khusus datang ke sini? Soalnya, Shake Shack belum ada di Indonesia. Resto burger asal Amerika ini baru dapat ditemui di Korea, Jepang, Hong Kong, dan beberapa negara di kawasan Arab.

Saya mendatangi gerai Shake Shack di Doota Mall, Dongdaemun. Saya memesan burger Shack Stack, Cheese Fries, dan Shake-made Lemonade. Tiga menu ini menghabiskan biaya lebih dari KRW21.000 alias makan malam termahal selama di Korea. Shake Shack ini tidak menjual menu paket, semuanya ala carte sehingga biaya makan terbilang mahal.

Shack Stack memiliki dua patty: beef patty yang terbuat dari 100% all natural Angus beef dan portobello mushroom yang dibentuk seperti patty dan ada lelehan keju cheddar. Rasanya enak, juicy, fresh, dan lumer di mulut.

Taco Bell

Awalnya saya nggak menyadari jika Taco Bell ada di Korea. Saat sedang menyusuri Gangnam, saya tidak sengaja menemukan gerai Taco Bell. Saya pun tertarik untuk mampir, nggak tahu kan kapan Taco Bell masuk ke Indonesia?

Saya sempat bingung membaca menu karena tidak tersedia English menu. Akhirnya, saya pesan taco paling murah, ala carte, dan pilihan daging beef. Kalau tidak salah, harga per porsi ala carte tidak sampai KRW5.000.

Kulit taco-nya lembut karena bisa dipilih (soft or crispy), saladnya segar karena made by order, dan saus taco-nya gurih, nggak perlu pakai saus sambal lagi. Nah, jadi semakin ingin traveling ke Korea ngga sih?